Khazanah binatang berkantung di Indonesia kini bertambah lagi dengan ditemukannya seekor marsupial yang tergolong karnivora di kawasan Yongsu Dosoyo. Do bagian utara pegunungan Cyclops, Papua. Temuan ini merupakan hasil ekspedisi para ahli biologi dari Conservation international (CI) Indonesia ke Papua tahun 2001 lalu.
Satwa liar yang banyak dijumpai di kawasan terrestrial Australia dan Papua Nugini itu dikenal dengan nama dosyurus albopunctatus. Satwa yang tergolong dasyuridae ini berukuran kecil, hanya sebesar tikus. Namun, seperti yang disebutkan dalam Grzimeks Encyclopedia Mamals vol II, spesies-spesies dasyuridae amat banyak dan bervariasi ukuran dan beratnya.
Menurut The Encyclopedia of Mamals, yang terkecil adalah Pilbara ningaui yang beratnya hanya 2-9,4 gram, panjang kepala sampai badan 4,6-5,7 cm, dan panjang ekor 5,9-7,9 cm. Sedang yang terbesar adalah Sacophilus harrisii, yang lebih sering disebut sebagai Tasmanian devil. Ukuran panjang kepala sampai badan 57-65 cm. Panjang ekor 24,5-26 cm, dan berat 6-8 kilogram. Namun, lebih dari separuh anggota keluarga Dasyuridae berukuran kecil dan penampilannya lebih mirip tikus. Sayangnya foto yang diperoleh hanyalah moncong dan gigi-giginya yang runcing, serta jari-jari kaki yang juga berkuku tajam.
Meski penampilannya seperti marsupial lainnya yang lucu dan imut-imut, dalam soal makan ia bersifat seperti harimau. Tak heran bla peduduk Papua membenci marsupial karnivora, sekaligus juga takut padanya karena ia tidak hanya suka memangsa serangga, reptile, dan walabi kecil, tetapi juga ayam penduduk.
Dasyurus albopunctatus hidup di semak-semak dengan pohon kecil. Ia termasuk spesies marsupial karnivora yang masih tersisa di Papua. Sedang spesies lainnya, seperti Tasmanian devil, diduga telah punah sekitar 100 tahun lau, meski nmasih ada penduduk yang mengaku pernah melihatnya.
No comments:
Post a Comment