Monday, September 12, 2011

SERANGAN HARIMAU YANG BERONTAK


Beberapa waktu yang lalu, tepatnya diawal bulan agustus terjadi penyerangan Harimau pada seorang remaja di Riau. Penyerangan ini terjadi di perkebunan karet dan mengakibatkan remaja tersebut tewas. Remaja tersebut sedang menyadap karet di perkebunan miliknya sendiri. Diperkirakan saat remaja tersebut menyadap karet, harimau melintas dan menerkam remaja tersebut. Tubuh korban dikoyak-koyak oleh cakr harimau dan tangan korban pun putus dimakan oleh harimau tersebut. Penyerangan harimau ini diduga disebabkan karena unsur ketidaksengajaan karena pada prinsipnya sikap harimau jika tidak diganggu akakn menyerang manusia.
Setelah kejadian ini terjadi, Balai Konservasi Sumber  Daya Alam (BKSDA) bersama Perlindungan Konservasi Harimau Sumatera (PHKS) wilayah II Riau mengejar harimau yang kemungkinan masih berada di perkebunan warga. Pengejaran dilakukan untuk mencegah agar tidak terdapat korban lagi. Pengusiran ke habitat alaminya juga dilakukan penangkapan menggunakan jerat sebagai solusi akhir.
Harimau adalah anggota terbesa keluarga kucing. Harimau umumnya berusaha untuk melumpuhkan mangsanya dengan cakarnya yang kuat. Mangsa diserang oleh gigitan ke tenggorokan atau leher. Seekor harimau dewasa kadang-kadang dapat membawa mangsa mereka hingga ratusan meter sebelum memakannya. Serangan harimau terhadap manusia di alam liar jarang terjadi. Manusia bukanlah mangsa alami harimau, dan harimau terpaksa memangsa manusia hanya bila harimau sedang sakit,terluka, atau usia yang tua.
Di India dan Bangladesh terdapat kasus pengecualian. Sundarbans di India dan Bangladesh seluas 3800 mil2 merupakan sebuah delta besar yang dibentuk oleh konvergensi Sungai Brahmaputra, Meghana, dan sungai Gangga. Kasus penyerangan harimau pada manusia sering terjadi untuk konsumsi makan harimau disana. Nelayan daerah sekitar sering memakai topeng untuk menutupi bagian belakang kepala mereka sejak Harimau cenderung menyelinap dari belakang untuk memangsa mereka.
Selalin alas an tersebut, kemungkinan harimau juga akakn menyerang manusia karena mangsa alami mereka seperti babi hutan dan kijang yang berkeliaran di perkampungan warga akibat rusaknya habitat mereka. Harimau mengejar babi hutan dan kijang hingga ke perkampungan warga menyebabkan kemungkinan perjumpaan dan penyerangan harimau terhadap manusia yang lebih besar.
Satwa liar tidak akan menyerang manusia tanpa alasan. Beberapa alasan satwa liar menyerang manusia adalah kaena mendapat godaan. Manusia yang menggoda satwa liar akan mendorong satwa liar secara aktif untuk menyerang balik, terutama bila satwa liar merasa terpojok. Alasan yang lain adalah terganggu saat makan. Satwa liar jarang menemukan makanan secara mudah, mereka akan menlindungi makanan tersebut apabila ada suatu situasi yang akan menyebabkan mereka kehilangan makanan yang mereka dapatkan. Alasan penyerangan selanjutnya adalah bila satwa liar kehilangan peluang kawin. Manusia akakn dilihat sebagai saingan atau ancaman karena satwa liar dapat kehilangan pasangan jantan atau betina mereka.
Satwa liar yang kelaparan dan putus asa karena tidak mendapat mangsa, dapat bralih memilih mangsa apapun untuk menjaga agar tetap bertahan hidup. Bahkan manusia pun akan menjadi mangsa. Alasan penyerangan lainnya adalh jika satwa liar takut atau terkejut, insting mereka untuk melakukan penyerangan keluar. Serangan ini dilakukan untuk menciptakan jarak antara satwa liar. Melindungi wilayah juga menjadi salah satu alasan satwa liar melakukan penyerangan. Suatu wilayah dapat menyediakan makanan serta kebutuhan hidup lainnya. Satwa liar akan mempertahankan wilayah mereka dengna penandaan gigi atau kuku bahkan menyerang kepada yang dianggap sebagai perebut.
Kondisi satwa liar yang telah tua, mengalami cedera dan sakit memungkinkan satwa liar untuk melakukan serangan kepada manusia untuk mendapatkan makanan. Manusia dianggap lebih mudah untuk diburu. Selain itu, penyerangan dapat terjadi untuk melindungi anakan. Naluri induk, khususnya betian untuk membela keturunannya begitu kuat. Induk akan melindungi anakannya dari setiap ancaman yang dirasakan. Alasan terakhir dilakukannnya  penyerangan adalah kondisi satwa yang merasa terancam. Satwa memiliki rasa ketakutan, jika satwa liar merasa terancam dengan apapun, pertahanan dilakukan dengan berbagai cara.
Sumber : Tanjung BH.2010. Terkam Remaja, Harimau Riau diburu. http://news .okezone.com/read/2010/08/10/340/361734/terkam-remaja-harimau-riau-diburu.


No comments:

Post a Comment